Sabtu, 29 Maret 2014

Turis Nakal Jilati Tuna, Pasar Sempat Ditutup

Tutup sementara cuman karena turis menjilat ikan tuna tanpa segaja



VIVAnews – Kewalahan akibat turis yang makin membanjirdan seringkali bertigkah aneh, para pedagang ikan di Tokyo melarang semua pengunjung menyaksikkan pelelangan di pasar ikan laut paling besar sedunia ini, Tsukiji. Tsukiji adalah salah satu temapat tujuan wisata paling menarik bagi turis yang berkunjung ke Tokyo.
Larangn ini diterapkan selama musin ramai belanja Tahun Baru lalu, dan sempat menjadi berita utama di beberapa media, sebelum dicabut pekan lalu. sekarang para turis telah kembali, tapi perdebatan masih terus berlangsung, dengan pertanyaan, “Bisakah para turis dipercaya berada dekat ikan tuna ?
“Kami mengerti pemandangan ratusan ikan tuna beku terlihat unik dan menarik bagi turis asing,” kata Yoshiaki Takagi, Deputi Direkture pasar Tsukiji. “Tapi mereka juga harus mengerti bahwa pasar Tsukiji  adalah tempat professional bukan taman hiburan,”lanjutnya.
Salah satu kasus yang mencuat belakangan adalah ulah seseorang turis inggis yang agak mabuk, tertangkap kamera kru TV Jepang, sedang menjilat kepala ikan tuna beku dan menepuk insangnya. Dua orang lainnya, juga terekam video, berkeliling dengan troli yang biasa digunakan pembeli grosir, hingga petugas pasar yang berang mengusir mereka.
“Tuna adalah ikan yang sangat mahal. Seekor tuna dengan mudah bisa bernilai hingga lebih dari satu juta yen (Rp.121 juta). Tapi beberapa turis menyentuhnya dan bahkan mencoba memeluk ikan – ikan itu.”kata Takagi.
Karena kesal, pasar pun memutuskan untuk menerapkan larangan berkunjung. Jadi ketika 5 januari 2009 lalu harga tuna blufein mencapai angka 9,63 juta yen (Rp. 1,1 miliyar), harga tertinggi dalam satu dekade terakhir, tak ada turis yang menyaksikkannya. Peraturan ini dicabut 19 januari, meskipun pada pedagang iklan menggerutu. 
Pasar lelang ikan ini telah berdiri sejak abad ke-16, ketika pemerintahan militer yang baru saja memindahkan ibukota Jepang Ke Tokyo, menginginkan kepastian mereka mendapatkan pasokan ikan secara tetap.
Saat ini, jepang adalah konsemen terbesar makanan laut. pasarTsukiji menangani 480 jenis ikan laut menarik 40 ribu pembeli dan pedagang setiap harinya.
Nilai perdagangan ikan laut ini sekitar US$20 juta per hari rata-rata, dan menjadikan pasar ini jantung dari sistem distribusi ikan laut nasional dan pasar grosir ikan terbesar di dunia.
Pasar ini menarik bagi turis asing karena macam – macam warna ikan yang dileleng para pedagang iklan bersepatu boot karet dan topi bisbol. Para peserta lelang bertransaksi dengan sinyal tangan rahasia, serta ragam ikan yang tersedia setiap harinya.
Hampir 90 persen turis pengunjung lelang tuna ini bukan warga Jepang, kata Takagi. Jumlah yang sama banyaknya dalam antrian dengan kerumunan pembeli di Tsukiji pada pagi baru – baru ini.
“Di Belanda, kami memiliki pasar bunga, pasar kej, tapi tak ada yang seperti pasar Tsukiji INI, “ KATA Jan Groeneweg, 55 tahun, seorang analis bank dari belanda yang datang sebelum matahari terbit untuk menyaksikan penjualan ikan tuna. “ Ini atraksi paling menarik di Tokyo, anda harus berkunjung kesini,” katannya.(AP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar